PENGAUH MERK MINYAK GORENG TERHADAP PERCEPATAN OKSIDASI PADA KERUPUK GORENG
Ismi Anni Aslikhah

ABSTRAK
Penelitian Pengaruh Merk Minyak Goreng Terhadap Percepatan Oksidasi Kerupuk, dilakukan dengan menggoreng kerupuk berjenis yang sama dengan tiga jenis minyak goreng yang berbeda. Kemudian ketiga sampel itu dipaparkan dengan udara kemudian diamati kerupuk mana yang lebih cepat teroksidasi(tengik). Kerupuk yang digoreng dengan minyak yang mempunyai kadar asam lepas dan minyak kelapa yang mudah teroksidasi sedikit, akan lebih lama teroksidasi. Dibandingkan dengan kerupuk yang digoreng dengan minyak yang mempunyai kadar asam lepas dan minyak kelapa yang mudah teroksidasi lebih banyak, kerupuk ini akan lebih cepat teroksidasi. Terdapat pengaruh merk minyak goreng terhadap percepatan oksidasi pada kerupuk.
Kata kunci : merk minyak goreng, oksidasi, kerupuk.
PENDAHULUAN
Banyaknya restoran cepat saji di Indonesia, menyebabkan gaya hidup masyarkat banyak berubah. Salah satunya dalam selera makan. Namun perkembangan dan banyaknya variasi makanan di restoran cepat saji di indonesia belum bisa mengalahkan kerupuk sebagai panganan favorit masyarakat Indonesia.
Kerupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur bahan perasa seperti udang atau ikan. Kerupuk bertekstur garing dan biasanya dijadikan pelengkap berbagai makanan Indonesia seperti nasigoreng dan gado-gado. Sebagai makan rakyat tentu kerupuk mempunyai harga yang terjangkau.(“kerupuk”, 2014).
Lama penyimpanan kerupuk relif cepat. Kerupuk hanya dapat bertahan beberapa hari dipaparan udara bebas. Faktor-faktor daya tahan penyimpanan kerupuk …. adalah cara pengemasan, kadar air, dan minyak goreng(indrawari,2003). Selain ketiga faktor itu daya tahan kerupuk dipengaruhi juga oleh tempratur pemasakan yang terlalu tinggi, kandungan asam lemak yang berantai pendek, sehingga molekul-molekul kecil pada makanan mudah menguap ke udara sehingga mengeluarkan bau busuk atau tengik(Infiniti,2012).
Oksidasi adalah reaksi suatu zat dengan oksigen dengan udara, hal itu merupakan sebuah proses yang merusak. Di dapur, oksidasi adalah salah satu reaksi yang membuat lemak menjadi tengik. Proses ketengikan disebabkan oleh adanya asam-asam terbang(lepas) yang terkandung dalam minyak tersebut dan belum dipisahkan(Wolke,2006:Indrawari,2007).
Minyak goreng umumnya mudah rusak. Rorong(2008) menyatakan bahwa,
“Secara umum, minyak goreng sangat rentan terhadap kerusakan oksidasi akibat proses penggorengan berulang yang digunakan di industri pangan. Reaksi ini akan mengakibatkan ketengikan dan membuat minyak goreng maupun produk gorengan mengalami penurunan mutu. Reaksi oksidasi pada minyak goreng dimulai dengan adanya pembentukan radikal-radikal bebas yang dipercepat oleh cahaya, panas, logam (besi dan tembaga), dan senyawa oksidator pada bahan pangan yang digoreng (seperti klorofil, hemoglobin, dan pewarna sintetik tertentu). Faktor lain yang mempengaruhi laju oksidasi adalah jumlah oksigen, derajat ketidakjenuhan asam lemak dalam minyak, dan adanya antioksidan”.
Minyak goreng adalah produk yang dihasilkan dalam skala besar oleh Indonesia karena perkebunan sawit Indonesia yang konon nomor satu  di dunia.  Pada dasarnya sebagian besar konsumen minyak goreng mengkonsumsi minyak goreng curah tanpa merek. Saat minyak goreng bermerek disodorkan ke konsumen maka konsumen akan membeli saja tanpa memperdulikan mereknya asalkan minyak goreng tersebuk memiliki merek dan dalam kemasan modern.   Artinya konsumen tidak akan setia pada satu merek minyak goreng, namun konsumen akan gonta ganti merek minyak goreng tergantung ketersediaan dan harga(Tony,2012).
Ada tidaknya pengaruh pergantian merk minyak terhadap kecepatan Oksidasi pada kerupuk masih belum diketahui. Kajian tentang keterkaitan merk minyak terhadap percepatan oksidasi kerupuk pun sangat terbatas. Oleh sebab itu penelitian ini penting untuk dilakukan, untuk memberikan informasi tentang pengaruh merk minyak goreng terhadap percepatan oksidasi kerupuk.
Penelitian ini bertujuan untuk megetahui ada tidaknya pengaruh merk minyak goreng terhadap cepatnya oksidasi pada kerupuk dan penyebab-penyebab percepatan oksidasi pada kerupuk goreng.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen untuk mendapatkan data. Eksperinen yang dilakukanadalah dengan membandingkan percepatan oksidasi pada kerupuk yang di goreng dengan tiga jenis minyak yang berbeda. Jenis minyak yang diunakan adalah minyak satu, minyak dua dan minyak tiga. Jenis kerupuk yang di goreng sama yaitu kerupuk ketela pedas. Kemudian kerupuk di biarkan terkena paparan udara  dan dilihat kerupuk yang paling cepat teroksidasi. Pengidentifikasian oksidasi pada kerupuk didasarkan pada bau dan tekstur kerupuk. Kerupuk yang teroksidasi berbau tengik dan lembek atau tidak renyah.
Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di salah satu tempat penggorengan kerupuk di Dusun Iber-iber, Desa Sukoiber, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang. Pada tanggal 24 Mei 2014  sampai 1 juni 2014.
Alat dan Bahan
Penelitian ini membutuhkan alat-alat untuk menggoreng kerupuk, yaitu: penggorengan, kompor gas, baskom atau mangkok, kantung plastik dan kertas label. Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan adalah beberapa merk minyak goreng dan kerupuk mentah.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Kerupuk dijemur selama sehari di bawah panas matahari yag terik.
2.      Minyak dipanaskan di atas penggorengan sampai suhu tertentu(tidak terlalu panas) dengan api kecil.
3.      Kerupuk yang sudah dijemur dibawah sinar matahari yang terik digoreng ssampai matang(berwarna kekuningan) dengan api kecil.
4.      Kerupuk yang telah matang ditiriskan di atas tisu makan untuk mengurangi kandungan minyak goreng dalam kerupuk.
5.      Kerupuk yang minyaknya telah berkurang dimasukkan dalam kantung plastik yang sebelumnyatelah diberi lebel dan keterangan.
6.      Proses dua sampai lima diulagi sebanyak 3 kali dengan minyak goreng yang berbeda.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Oksidasi kerupuk berdasarkan teksturkerupuk
Tabel 1. Hasil Pengamatan tekstur kerupuk
No
Perlakuan
Pengamatan
Tekstur
Tekstur
Tekstur
1
Minyak 1
Renyah
Renyah
Agak Lembek
2
Minyak 2
Renyah
Agak Lembek
Lembek
3
Minyak 3
Renyah
Lembek
Sangat lembek

Menurut Indraswari(2003),”Pengemasan yang dilakukan dengan menggunakan wadah yang kedap baik Udara maupun air, seperti minyalnya kantog plastik, akan dapat memperpanjang daya tahan kerupuk. Dengan pengemasan tersebut, kerupuk tidak cepat lembek (Melempem)”. Menurut Surya(2011) bahwa kerupuk melempem karena kerupuk menyerap uap air. uap air itu tererap dalam kerupuk sehingga kerupuk tidak renyah atau tidak krispi lagi.
Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa kerupuk yang digoreng dengan minyak pertama lebih lambat lembek atau melempem dibandingkan dua sampel yang lainnya. Kecepatan melempem dipengaruhi oleh jenis minyak yang digunakan dan juga kecepatan kemampuan menyerap uap air yang berada di sekitar kerupuk, pengaruh lain adalah karena kerupuk tidak dikemas dengan plastik kerdap udara ataupun kedap air.
Oksidasi kerupuk berdasarkan bau
Tabel 2. Hasil pengamatan bau kerupuk
No
Jenis Minyak yang Digunakan
Pengamatan
Hari ke 3
Hari ke 6
Hari ke 9
1
Minyak 1
Tidak berbau
Tidak berbau
Agak tengik
2
Minyak 2
Tidak berbau
Agak Tengik
Tengik
3
Minyak 3
Tidak berbau
Tengik
Tengik

Umumnya minyak goreng sangat rentan terhadap kerusakan oksidasi karena penggorrengan yang berulangyang digunakan oleh industri pangan. Reaksi oksidasi menyebabkan ketengikan dan penurunan mutu minyak dan juga mutu makanan yang dihasilkan. Sebagai mana yang telah dijelaskan oleh Wolke(2006), “Oksidasi adalah reaksi suatu zat dengan oksigen dengan udara, hal itu merupakan sebuah proses yang merusak. Di dapur, oksidasi adalah salah satu reaksi yang membuat lemak menjadi tengik”.
Hasil pengamatan yang diperoleh menunjukkan bahwa minyak pertama lebih sukar teroksidasi karena dapat bertahan samapai hari ke sembilan baru mengalami ketengikan. Sedangkan kerupuk yang igoreng dengan minyak kedua lebih cepat tengik dibandingkan dengan minyak yang pertama. Dan yang paling cepat tengik adalah kerupuk yang digoreng dengan minyak yang ketiga. Winarno(Dalam Rorong, 2008:5), Kecepatan ketengikan disebabkan oleh adanya air yang membuat lemak dapat terhidrolisi menjadi gliserol dan asam lemak. Salah satu sifat minyak kelapa adalah bila terhidrolisis akan melepaskan asal lemak ranatai pendek yang dapat menyebabkan timbulnya bau yang tidak disenangi. Selain hidrolis, berlangsung pula oksidasi asam lemak bebas, terutama asam lemak tak jenuh.
Proses ketengikan disebabkan oleh adanya asam-asam terbang(lepas) yang terkandung dalam minyak tersebut dan belum dipisahkan(Indrawari,2007). Hasil yang didpat menunjukkan bahwa minyak pertama mengandung sedikit asam lepas karena proses ketengikan kerupuknya lambat. Minyak ke tiga mempunyai asam lepas yang banyak dan juga masih mangandung minyak kelapa yang mudah terhidrolisis karena proses ketengikan kerupuknya cepat.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa percepatan oksidasi(ketengikan) pada kerupuk dipengaruhi oleh merk minyak goreng. Hal ini dikarenakan bahwa dalam masing-masing merk minyak goreng mempunyai kandungan lemak bebas yang berbeda. Keberadaan lemak bebas mempengaruhi percepatan oksidasi pada kerupuk. Kerupuk yang paling lama teroksidasi adalah kerupuk yang digoreng dengan minyak pertama, kemudian kerupuk yang digoreng dengan minyak kedua, dan yang teroksidasi paling cepat adalah kerupuk yang digoreng dengan minyak yang ketiga.
DAFTAR RUJUKAN

Afrianto, Eddy dan Evi Liviawati. 2011. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Yogyakarta: Karnisius.
Indraswari, C. Hanny. 2003. Kerupuk Puli Masa Kini. Yogyakarta: Kanisius.
Indraswari,C. Hanny. 2007. Rambak Kulit Ikan. Yogyakarta: Karnisius.
Infiniti,M. 30 Agustus 2012. Penyebab Bau Tengik pada Makanan. Forum, (Online), ( http://forum.kompas.com), diakses 22 Mei 2012.
Kerupuk, (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Kerupuk), diakses 12 Mei 2014.
Rorong, Johnly, Hendry Aritonang, dan ferdinan P Ranti. 2008. Sintesis Metil Ester Asam Lemak dari Minyak Kelapa Hasil Pemanasan. Cehm. Prog. 1:(1).
Surya. 9 November 2011. Kerupuk Melempem Ditinjau dari Aspek Ilmu Fisika dan Permukaan Jalan pada Tikungan Tajam. Fisika Asyik, (Online), (https://www.facebook.com), diakses 6 Juni 1014.
Tony. 2012. Merk Tidak Ada Gunanya Untuk Produk Komuditas Beras, Gula, Garam, dan Minyak Goreng, (Online), (http://konsultansolusi.com), diakses 14 Mei 2014.

Wolke, Robert L. 2002. Kalo Einstein Jadi Koki Sains di Balik Urusan Dapur. Terjemahan Alix Tri Kantjono Widodo. 2005. Jakarta: Gramedia Utama.

Popular posts from this blog

Makalah Kelas Osteichthyes

Makalah Anatomi Bunga

Makalah Etnobotani Pemanfaatan Tanaman sebagai Sandang