Review jurnal

Resum jurnal tentang system pertanian organic.
Pengarang      : Resmayeti Purba
Judul              : Kajian pemanfaatan pupuk organik pada usahatani padi sawah di Seang Banten.
Jurnal             : Agriekonomika
Tahun             : 2015
Volume           :4
No                   : 1
ISSN               : 2301-9948
e ISSN                        : 2407-6260
Kebutuhan pupuk tiap tahun makin meningkat. Hal ini disebabkan mengisyaratkan adanya prnurunan poduktifitas tanah sawah. Sehingga banyak digunakan pupuk anorgani., banyaknya permintaan pupuk anoganik oleh petani menyebabkan harga pupuk anorganik semakin melambung. Yang berimbas pada penurunan jumlah pendapatan petani. Untuk menantisipasi hal tersebut, diperlukan pemberian bahan organic yang dapat memperbaiki kualitas tanah, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Pada jurnal ini digunakan tiga perlakuan pemupukan, yaitu dengan menggunakan pupuk kandang, pupuk kompos dari jerami dan juga pola petani yang biasanya digunakan. Padi yang digunakan dari varietas Ciherang dengan jarak tanam 25x 25 cm. jumlah bibit perumpun 1-2 dengan umur bibit 20 hari. Pengaplikasian pupuk anorganik pada masing-masing perlakuan dengan menggunakan urea 100kg/ha pada masing-masing perlakuan. Juga NPK Phonska 300kg/ha lahan pada masing-masing perlakuan. Pupuk anrganik yang digunakan pada perlakuan pertama yaitu pupuk kandang mengguunakan 2000 kg/ha lahan pertanian. Perlakuan kedua menggunakan jerami insitu yang ditebarkan pada lahan pertanian perlakuan kedia. Dan perlakuan ketiga sebagai kontrpl yang tidak diberikan perlakuan pupuk organic. Pengendalian OPT yang dilakukan pada perlakuan pertama dan kedua menggunaka PHT(Pengendalian Hama Terpadu) dan pada perlakuan ketiga sesuai dengan kondisi.
Berdasarkan table hasil diatas, diketahui tinggi tanaman yang tertinggi diperoleh dari perlakuan pemberian kompos jerami namun tak berbeda nyata dengan tinggi tanamn pola petani. Jumlah anakn yang tertinggi juga diperoleh dari perlakuan kedua yaitu pemberian kompos namun hasilnya tak berbedanyata dengan dua perlakuan lainnya. Kemudian ada jumlah gabah/malai yang tertinggi juga diperoleh dari perlakuan kompos jerami yang berbeda nyata dengan dua perlakuan lainnya. Kemudian presentasi gabah hampa terkecil dimiliki oleh hasil perlakuan kompos jerami yang sangat berbeda nyata dengan dua perlakuan lainnya. Bobot terberat dari 1000 butir gabah dimiliki oleh hasil perlakuan kompos jerami namun tak berbeda nyata dengan dua perlakuan lainnya. Dan pada hasil gabah kering panen(GKP) yang tertinggi dimiliki oleh hasil dari perlakuan pemberiaan kompos jerami.
Dengan demikian perlakuan kompos jerami dapat memberikan hasil baik dan GKP yang lebih tinggi daripada dua perlakuan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan jerami menjadi kompos sangat memungkinkan untuk dikembangkan ditinggkat petani sebagai usaha peningkatan hasil panen. Kebiasaan petani membakar jerami dapat menimbulkan lapisan tanah menipis dan mengurangi kadar C dan N dalam tanah. Penambahan pupuk kompos jerami organic dapat menambah kesuburan tanah dan hara tanah bertambah juga dapat menggemburkan tanah sehingga akar padi dapat menembus tanah dengan mudah dan juga memudahkan menyerap hara tanah. Menurut Sukristiyonubowo(2011), pemberian kompos jerami dan pupuk N, P, K(Urea, Sp-36 dan NPK Phonska) dapat meningkatkan hara tanaman terutama P yang dibutuhkan untuk pembentukan Fe-P dan Al-P menjadi bentuk yang tersedia bagi tanaman padi dan berpengaruh nyata terhdap produksi padi. Jadi kesimpulannya kombinasi dari pemberian pupuk organic dan anorganik penting artinya dalam peningkata hasil tanaman padi sawah.

Popular posts from this blog

Makalah Kelas Osteichthyes

Makalah Anatomi Bunga

Makalah Etnobotani Pemanfaatan Tanaman sebagai Sandang