Kebutuhan Air bagi tumbuhan dalam prespektif Al-quran
Peran Air bagi Tumbuhan dalam Prespektif
Al-Qur’an
Allah
berfirman dalam surat Az-Zummar ayat 21:
ألم تر أنّ الله أنزل من السماء فسلكه ينابيع في الأرض
ثم يخرج به زرعا مخلفا ألوانه ثم يهيج فتراه مصفرا ثم يجعله حطاما إن كفي ذلكلذكري
الأولي الألباب (21)
Artinya: Apakah kamu
tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, lalu
diaturnya menjadi sumber air di Bumi, kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air
itu tanam-tanaman yang bermacam macam warnanya, lalu ia menjadi kering,
lalu ia menjadi kekuning-kuningan, kemudian dijadikannya hancur berderai-derai.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal(QS. Az-Zumar: 21).
Ayat dia atas menyinggung
tentang air yang diturunkan dari langit dan dijadikan sumber di bumi. Air
sendiri merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan, demikian pentingnya
hingga tak mungkin ada kehidupan tanpa air. Didalam kehidupan, air merupakan
molekul terbesar dan memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang unik.[1] Beberapa
reaksi biokimia dalam tumbuhan melibatkan air baik secara langsung atau tak langsung. Allah
berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 265:
ومثل الذين ينفقون أمولهم ابتغآءَ
مرضات اللهِ وتثْبيتًا من أنفسهم كمثل جنّةمبربوةٍ أصابها وابلٌ فئاتت
أكلها ضعفين فإن لّم يصبها وابلٌ فطلّقلى واللهُ بما تعملون بصيرٌ(265)
Artinya: “Dan
perumpamaan orang orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan
Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak
didataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan
buahnya duakali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiramnya, maka hujan
gerimis (pun memadai). Dan Allah maha melihat apa yang kamu perbuat”(QS. Al-Baqarah:265).
Ayat diatas menjelaskan tentang manfaat air
bagi tanaman, dimana suatu tanaman. Disimbolkan dengan perkebunan buah yang
menghasilkan buah duakali lipat buah setelah disiram dengan air hujan. Kadar
kebutuhan tanaman terhadap air tidak harus banyak, bergantung pada kadar yang
dibutuhkan oleh tanaman tersebut. Kemudian dalam Surah Ibrahim ayat 32:
الله الذى خلق السموت
والأرض وأنزل من السّمآء مآءً فأخرج به من الثمرت رزقًا لّكم وسخّر لكم الفلكَ
لِتَجرِىَ فِى البحر بأمرِهِ وسخّر لكم الأَنهرَ(32)
Artinya:”Allah-lah
yang telah menciptakan lagit dan bumi, dan menurunkan air hujan dari langit,
kemudian mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi
rizki untukmu, dan Dia telah menunjukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu
berlayar di lautan dengan kehendaknya dan Dia telah menunjukkan(pula) bagimu
sungai-sungai.
Kedua ayat di atas
menyinggung tentang air yang dengan air itu Allah mengeluarkan buah-buahan. Menurut
Dwidjosoepomo(1980), beberapa reaksi dalam tumbuh-tumbuhan melibatkan air
secara langsung sebagai komponen reaksi dalam fotosintesis dan pembongkaran asam
lemak. Banyak fungsi dalam biologi sepenuhnya bergantung pada air. Fungsi air
yang paling penting dalam kehidupan yang kuta jumpai pada reaksi-reaksi
biokimia dalam protoplasma yang dikontol oleh enzim. Komponen-komponen reaktif
dalam rangkaian reaksi metabolisme, semua dalam keadaan larut dalam air.
Disamping memberi fasilitas bagi berlangsungnya suatu reaksi biokimia, molekul
air dapat berinteraksi secara langsung sebagai komponen reaktif dalam proses
metabolisme didalam sel.
Air dalam tumbuhan
juga berperan sebagai sitem angkut bahan-bahan dari satu sel ke sel lain atau
dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Bahan yang diangkut dapat berupa bahan
mineral dari dalam tanah atau bahan bahan organik hasil fotosintesis dan olahan
sel lainnya.[2]
Sehingga telah sesuai bahwa dengan adanya air, dapat meningkatkan hasil panen
dari tanaman. Karena air yang mengangkut bahan organik yang akan diolah dan
juga menggangkut hasil fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan. Dalam QS
Yunus ayat 24:
انّما مثل الحيوة الدّنيا كمآءٍ
أنزلنه من السمآءِ فاختلط به نبات الأرض ممّا يأكل النّاس والأنعم حتّى إذا اخذت
الأرض زخرفها وازّيّنت وظنّ أهلها انّهم قدرون عليها أتها أمرنا نفصّل الأيت لقومٍ
يتفكّرون(24)
Artinya:”sesungguhnya
perumpamaan kehidupan duniawi itu, seperti air(hujan) yang kami turunkan
dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanaman-tanaman bumi,
diantaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi
itu telah sempurna keindahannya, dan memakai(pula) perhiasannya, dan
pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah
kepadanya azab Kami diwaktu malam atau siang, lalu Kami jadikan
(tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belim
pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelasskan tanda-tanda kekuasaan
(kami) kepada orang-orang berfikir”(QS. Yunus:24).
Ayat tersebut diatas menjelaskan tentang adanya peran air
dalam kesuburan tanaman. Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa air
memegang peran penting dalam menjalankan proses metabolisme dalam
tumbuh-tumbuhan. Eksistensi tumbuhan sendiri tergantung dari eksistensi dan
ketersediaan air. Tumbuhan sangat memerluka air untuk proses
fotosintesis/asimilasi. Untuk memperjelas peran air bagi tumbuhan erikut
disajikan proses kimia asimilasi(pembentukan karbohidrat).[3]
|
6CO2
|
+
|
6 H2O
|
+
|
energi matahari
|
à
|
C6H12O6
|
+
|
6O2
|
|
6gr mol
|
|
6gr mol
|
|
674 gr Cal
|
|
1 gr mol
|
|
6gr mol
|
Tanpa
6gr mol air, proses pebentukan karbohidrat tidak terjadi, sehingga proses
fisiologi tumbuhan bisa terganggu, tumbuhan tidak bisa berkembang biak secara
optimal, tidak bisa berbuah, bahkan bisa mengalami kematian.[4]
Selain dalam beberapa
proses yang telah disinggung diatas, air juga berperan dalam proses
perkecambahan. Dalam Al-Qur’an Surah Qaaf ayat 9:
ونزّلنا من السماء ماء مّبركا
فأنبتنا به جنّت و حبّ الحصيد(9)
Artinya:”Dan Kami turunkan dari
Langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu
pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang di ketam”(QS Qaaf:9).
Kemudian dalam surah
Thaha ayat 53:
الذي جعل لكم الأرض مهدًا وّسلك
لكم فيها سبلًا وّانزل من السماء ماءقلى فاخرجنا به ازواجا من نبات
شتّى(53)
Artinya:”Yang telah
menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di
bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami
tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis jenis dari tumbuh-tumbuhan yang
bermacam-macam”(QS. Thaha:53).
Juga dalam surah Al-Mu’minun ayat 19:
فانشأنا لكم به جنّتٍ مّن نّخيل
وّاعنابٍ م لكم فيها فواكه كثيرة وّمنها تأكلونَ(19)
Artinya: “Lalu dengan
air itu Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan anggur, didalam
kebun-kebun itu kamu memperoleh buah-buahan yang banyak dan sebagian dari
buah-buahan itu kamu makan”(QS. Al-Mu’minun:19)
Lalu dalam surah
An-Naml ayat 60:
امن خلق السّموت والأرض وانزل لكم
من السماء ماء فانبتنا به حدائِق ذات بهجة ج ماكانا لكم ان تنبتوا
شجرها قلى ءالة مّع الله قلى بل هم قوم يعدلون(60)
Artinya:”Atau siapakah
yang telah menciptakan langit dan bumi yang menurunkan air untukmu dari langit,
lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan
indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah
disamping Allah ada tuhan(yang lain)? Bahkan(sebenarnya) mereka adalah
orang-orang yang menyimpang(dari kebenaran)”(QS. An-Naml:60)
Dalam surah An-Nahl
ayat 11 juga menyinggung hal serupa, sebagai berikut:
ينبت لكم به الزرع والزيتون
والنّخيل والاعناب ومن كلّ الثمرت قلى انّ فى ذلك لاية لّقوم يتقكرونَ(11)
Artinya:”Dia menumbuhkan
bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; Zaitun, kurma, anggur dan
segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada
tanda(kekuasaan Allah) bagi kamu yang memikirkan”(QS. An-Nahl:11).
Kelima ayat diatas
menyinggung tentang air yang dapat menumbuhkan tanaman. Sebagaimana diketahui
bahwa tumbuh-tumbuhan ada yang tumbuh dari biji. Menurut Mahendra(2008), Air berperan dalam mempercepat proses perkecambahan biji.
Proses masuknya/meresapnya air menumbus kulit luar biji tanaman disebut dengan
imbibisi. Dengan masuknya air menembus kulit biji maka akan memecah masa
dormansi biji sehingga biji segera berkecambah.
Dihutan alam, dimana proses perkecambahan dan perkembang
biakan biji ditentuka oleh alam, kehadiran hujan menadi sangat penting. Allah
Swt. Seakan menurunkan air hujan untuk membasahi permukaan tanah tempat
biji-biji poho jatuh.
Faktor-faktor utama yang diperlukan untuk perkecambahan
adalah air, oksigen, suhu dan cahaya. Air merupakan faktor yang paling penting,
karena biji berada dalam keadaan terdehidrasi. Secara normal biji mengandung
air sekitar 5-20% dari berat totalnya, dan harus menyerap sejumlah air sebelum
perkecambahan dimulai. Tahap awal perkecambahan adalah pengambilan air dengan
cepat yang disebut imbibisi. Ada indikasi bahwa sampai batas kadar air kritis
tertentu(berbeda untuk tiap biji dari spesies yang berbeda) pertumbuhan tudak
akan terjadi. Apabila air dikeluarkan sebelum mencapai titik kritis dicapai,
biji tidak akan rusak. Tetapi apabila batas titik ini dilewati dan metabolisme
telah dimulai, biji yang akan berkecambah ini akan mati apabila dikeringkan
kembali.[5]
Daftar Rujukan
Dwijoseputro, D. 1980. Pengantar
Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.
Lovaless, A. R. 1983. Prisip-prinsip
Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropis 1. Jakarta: Gramedia
Mahendra, fidi. 2008. The Secret of
Water(Mukjizat Air dalam Al-Qur’an). Yogyakarta: Mutiara Media
Rahman, Afzalur. 2000. Al-Qur’an
Sumber Ilmu Pengetahuan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sasmitamihardja,
Dardjad. Tanpa Tahun. Dasar-Dasar fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB
Ulwan, Taufik. 2010. Ketika Allah
Memperlihatkan Kuasanya. Jakarta: Al-Mahira
[3] Fidi Mahendra. The Secret of
Water(Mukjizat Air dalam Al-Qur’an). (Yogyakarta:
Mutiara Media, 2008)