Makalah Korelasi Fisiologi Tumbuhan dengan Al-quran

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sekian banyak fenomena alam dan hakikat ilmiah yang disinggung dalam Al-Qur’an. Semua disampaikan dalam redaksi yang singkat dan sarat makna, meskipun tidak terlepas dari ciri umumnya yang selalu memuasskan rasio. Begitu halusnya muatan pesan tersebut sehigga hanya sebagian kecil saja yang mampu menangkapnya. Yaitu mereka yang mengerahkan segala kemampuan dalam memahami firman Allah Swt. Dari berbagai presepsi yang dipadukan dengan penelitian dan analisis tajam. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 44 sebagai berikut:
Artinya: “Kami turunkan adz-Dzikr(Al-Qur’an) kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan,”(QS. An-Nahl[16]:44).
Kutipan ayat diatas mengisaratkan agar manusia memaksimalkan fungsi akal, guna bertafakkur serta memikirkan ayat-ayat ilahiyah dan ayat-ayat kauniyah. Perenungan itulah yang akan menghantarkan manusia pada kebenaran Kalamullah. Dan pada akhirnya menyakini bahwa Allah lah yang menciptakan alam semesta beserta isinya.
Contoh kecil berikut membuktikan adanya keterkaitan antar Al-Qur’an dengan sains, yang terdapat dalam surat fussilat ayat 39, sebagai berikut:
Artinya: “ dan diantara tanda-tanda-Nya(ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air diatasnya, niacaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya tuhan yang menghidupkannya. Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia maha kuasa atas segala sesuatu”(QS. Fussilat[41]:39).
Ayat diatas menyinggung tentang tanah yang gersang kemudian dijadikan subur karena air yang diturunkan. Sehingga tanah yang gersang dan mati dapat hidup kembali dan dapat ditanami tanaman. Hungan antara air dan tumbuhan sangat erat  bahkan dalam banyak ayat disebutkan bahwa air menghidupkan tumbuh-tumbuhan, menghasilkan buah-buahan yang segar. Air, baik berupa air hujan maupun air sungai berfungsi sebagai agen penyebaran tanaman. Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-An’am ayat 99 berikut ini:
Artinya:” Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang hijau itu butir yang banyak, dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikan buahnya diwaktu pohonnya berbuah dan(perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya yang demikian itu ada tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman”(QS. Al-An’am[6]:99).
Hubungan antara air dan tumbuhan sangat mutlak sebagaimana hubungan air dengan hewan dan manusia. Hal ini terlihat dari ketergantungan tumbuhan akan air. Tumbuhan tidak bisa hidup tanpa air. Berdasarkan hal-hal diatas maka dalam makalah ini membahas air dan hubungannya dengan tumbuhan serta korelasinya dengan Al-Qur’an.
1.2. Rumusan Masalah
Makalah tentang air dan korelasinya dengan Al-Qur’an ini mempunyai rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa pentingnya air bagi kehidupan?
2.      Apa saja sifat air yang penting bagi tumbuhan?
3.      Apa manfaat air bagi tumbuhan?
4.      Apa yang terjadi bila tumbuhan kekurangan air?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, didapatkan tujuan sebagai berikut:
1.      Untuk megetahui pentingnya air bagi kehidupan.
2.      Untuk megetahui sifat air yang penting bagi tumbuhan.
3.      Untuk megetahui manfaat air bagi tumbuhan.
4.      Untuk megetahui efek bila tumbuhan kekurangan air.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Petingnya Air bagi Kehidupan
Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan, demikian pentingnya sehingga tidak mungkin ada kehidupan tanpa air. Banyak fungsi-fungsi dalam biologi sepenuhnya bergantung pada air dan sifat kehidupan sering secara langsung merupakan hasil dari sifat air. Didalam kehidupan air merupakan molekul terbesar dan memiliki sifat fisika dan kimia yang unik. Fungsi air yang paling penting dalam kehidupan dijumpai dalam reaksi biokimia dalam protoplasma yang dikontrol oleh enzim. Komponen-komponen reaktif dalam rangkaian reaksi metabolisme, semuanya dalam keadaan terlarut dalam air. Molekul air juga dapat berinteraksi secara langsung sebagai komponen reaktif dalam metabolisme didalam sel. Beberapa reaksi di dalam tumbuhan yang melibatkan air secara langsung sebagai komponen reaksi adalah fotosintesis dan perombakan asam lemak.
Selain berperan dalam pelaksanaan reaksi biokimia, air emiliki fungsi-fungsi lainnya yang tidak kalah pentingnya, seperti dalam:
1.      Protoplasma, molekul-molekul makro dalam protoplasma meliputi protein enzim yang mengkatalisis reaksi reaksi metabolisme, asam nukleat yang mengandung informasi kehidupan dan yang lainnya seperti pati, pektin membentuk struktur yang unik berasosiasi dengan molekul air yang disebut koloida.
2.      Sistem hidrolik, air dapat memberikan tekanan hidrolik pada sel sehigga menimbulkan turgor pada sel-sel tumbuhan, memberikan sokongan dan kekuatan pada jaringan-jaringan tumbuhan yang tidak memiliki sokongan struktur (seperti adanya zat kayu) pada dinding selnya. Tumbuhan yang demikian seperti halnya tumbuhan basah, apabila sel-selnya mengalami kekurangan air dengan cepat tumbuhan tersebut akan layu. Demikian pula bagian tumbuhan seperti daun dan bunga merupakan organ tumbuhan yang paling cepat menjadi layu apabila mengalami kekurangan air. Tekanan hidrolik juga terlihat dengan jelas pada proses membuka dan menutupnya stomata.
3.      Sistem Angkutan, dalam tumbuhan, air berperan juga sebagai alat angkut bahan-bahan dari satu sel ke sel yang lain atau dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Bahan yang diangkut dapat berupa bahan mineral dari dalam tanah atau bahan bahan organik hasil fotosintesis dan olehan sel lainnya.
4.      Stabilisasi dan pemindahan panas, tidak kalah pentingnya dalam peran air ini adalah peranannya pada pengaturan suhu tubuh tumbuhan sehingga tumbuhan tidak mengalami kepanasan. Tingginya panas jenis yang dimiliki oleh air telah memungkinkan air sebagai dapar(bufer) dalam pengaturan panas tubuh pada tumbuhan. Penyerapan sejumlah besar panas oleh tumbuhan, hanya akan mengubah suhu tubuh sedikit saja. Apabila tumbuhan menyerap panas dari lingkungan dalam bentuk energi radiasi, sebagian dari panas ini akan dikembalikan lagi kelingkungannya dengan cara menguapkan air dari permukaan tubuhnya.
2.2. Sifat Air
Air memiliki sifat-sifat fisika yang penting bagi kehidupan tumbuhan maupun semua organisme hidup. Sifat-sifat tersebut adalah:
1.      Berbentuk cair pada suhu kamar.
2.      Panas jenis air yang relatif besar.
3.      Mengembang pada waktu membeku.
4.      Viskoditas
5.      Adhesi dan kohesi
6.      Panas laten penguapan dan pencairan(pelumeran)
2.3. Manfaat Air bagi Tumbuhan
Proses yang terjadi pada tumbuhan banyak yang memanfaatkan air sebagai zat pengaktif enzim-enzim yang nantinya akan digunakan sebagai kelangsungan hidup tumbuhan. Diantar beberapa proses yang dilakukan oleh tumbuhan yang memerlukan air diantaranya adalah:
1.      Proses Asimilasi
Dalam rantai makanan, tumbuhan berperan sebagi produsen. Artinya tanpa kehadiran tumbuhan atau kelimpahannya yang terbatas, maka eksistensi hewan dan manusia bisa terancam. Prinsipnya bila salah satu komponen dari unsur dalam rantai makanan hilang, maka akan berpengaruh pada unsur/koponen lainnya. Apabila fungsi yang hilang adalah fungsi tumbuhan selaku produsen makanan.
Eksistensi tumbuhan sendiri tergantung dari eksistensi dan ketersediaan air. Tumbuhan sangat memerluka air untuk proses fotosintesis/asimilasi. Untuk memperjelas peran air bagi tumbuhan erikut disajikan proses kimia asimilasi(pembentukan karbohidrat).
6CO2
+
6 H2O
+
energi matahari
à
C6H12O6
+
6O2
6gr mol

6gr mol

674 gr Cal

1 gr mol

6gr mol

Tanpa 6gr mol air, proses pebentukan karbohidrat tidak terjadi, sehingga proses fisiologi tumbuhan bisa terganggu, tumbuhan tidak bisa berkembang biak secara optimal, tidak bisa berbuah, bahkan bisa mengalami kematian.
Kekurangan airpun, tumbuhan harus beradaptasi sedemikian rupa sehingga pertumbuhan menjadi kerdil dan tidak normal. Techtona grandis (jati) misalnya, saat musim kemarau menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan.
2.      Penyerbukan
Dalam perkembang biakan tumbuhan, proses penyerbukan menempati posisi yang penting. Tanpa terjadinya penyerbukan, tumbuhan tidak bisa berkembang biak. Beberapa agen penting dalam penyerbukan tumbuhan adalah angin, serangga, air, dan manusia.
Mayoritas tumbuhan melakukan penyerbukan dengan bantuan angindan serangga. Hanya tumbuhan tertentu saja(dibudidayakan) yang penyerbukannya dibantu oleh manusia. Penyerbukan oleh angin harus memenuhi syarat tertentu yaitu kecepatan angin jangan terlalu kencang. Sedangkan penyerbukan oleh serangga syaratnya adalah tumbuhan memiliki mahkota bunga yang indah serta mengandung madu.
Air juga berperan dalam proses penyerbukan. Air hujan yang jatuh membawa benang sari ke kepala putik sehingga terjadi penyerbukan. Proses penyerbukan oleh angin dan air ini Allah jelaskan dalam firman-Nya surat Al-Hijr ayat 22, sebagai berikut:
Artinya:” Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya”(QS. Al-Hijr[15]:22).
Penyerbukan hakikatnya adalah awal perkembang biakan (perbanyakan tumbuhan). Dalam upaya budidaya tanaman, penyerbukan yang dilakukan harus terkendali. Artinya harus diketahui betul asal mula benih(asal induknya). Keturunan yang baik dihasilkan oleh induk yang baik. Disinilah peran genetik.
3.      Perkecambahan
Air berperan dalam mempercepat proses perkecambahan biji. Proses masuknya/meresapnya air menumbus kulit luar biji tanaman disebut dengan imbibisi. Dengan masuknya air menembus kulit biji maka akan memecah masa dormansi biji sehingga biji segera berkecambah.
Dihutan alam, dimana proses perkecambahan dan perkembang biakan biji ditentuka oleh alam, kehadiran hujan menadi sangat penting. Allah Swt. Seakan menurunkan air hujan untuk membasahi permukaan tanah tempat biji-biji poho jatuh.
Bagi biji yang terbungkus oleh daging buah, maka Allah menjadikannya makanan bagi serangga-serangga hutan, baik semut, rayap, dan burung-burung. Setelah daging buah habis dimakan, tinggallah kulit biji yang keras dan tugas air hujanlah yang melapukkannya. Sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Qaaf ayat 9, sebagai berikut:
Artinya:”Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam”(QS. Qaaf[50]: 9).
Proses ini membutuhkan waktu yang lama, berminggu minggu bahkan berbulan-bulan. Proses pelapukan kulit biji yang keras, proses menyerapnya air ke dalam kulit biji sampai keluarnya bakal calon batang dan akar. Semua itu adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang seharusnya dijadikan pelajaran. Biji dalam masa dorman mendapat sentuhan air yang sejuk. Air yang hidup inilah yang merangsang perkecabahan biji.
2.4.Tumbuhan Kekurangan Air
Peran air bagi tumbuhan bisa diamati dengan mebandingkan kelimpahan jenis di daerah tropis, subtropis dan arid. Daerah subtropis yang hujan datang setiap tahun, jumlah dan kelimpahan tumbuhannya sangat tinggi. Biodiversitasnya lebih besar daripada daerah subtropis ataupun daerah padang pasir. Kehadiran air(hujan) disuatu daerah akan berpengaruh terhadap kehidupan dan keanekaragaman tumbuhan. Air sangat penting. Dan disaksikan bila tubuhan kekurangan air makan dilihat tumbuhan menguning, layu, bahkan bisa mati. Sebagaimana firman Allah Swt berikut:
Artinya:” apakah kamu tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit. Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering, lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikannya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.”(QS. Az-zumar[39]:21)
Artinya:”Apakah kamu tidak melihat bahwasannya Allah menurunkan air lalu jadilah bumi itu hujan? Sesungguhnya Allah maha halus lahi maha mengetahui.(QS. Al-Hajj[22]:63)
Ayat 21 dari surah Az-Zumar mengajak untuk merenung tentang keringnya tanaman, menguningnya daun-daun, layu lalu mati. Ketika tumbuhan kekurangan air, maka Allah memberikan mekanisme pertahanan diri dan teknik beradaptasi yang mengagumkan. Bagi tumbuhan di padang pasir, memiliki kebiasaan menyimpan air dalam batang. Bagi tubuhan di daerah tropis menggugurkan daunnya ketika suplai air berkurang. Dan masih banyak lagi mekanisme adaptasi lainnya.
Untuk daerah yang terlalu berlebih airnya misalnya daerah pantai yang banyak ditimbi mangrove disana. Allahpun mendesain akar tumbuhan berbeda dari yang lain. Maka dikenal akar nafas, akar lutut, dan akar jangkar. Semuaa itu adalah mekanisme tumbuhan beradaptasi di tempat tumbuh yang tergenang.




BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari makalah ini adlah sebagai berikut:
1.      Air penting bagi kehidupan tanaman karena ada beberapa fingsi air yang berpengaruh banyak terhadap tanaman, seperti dalam protoplasma, sistem tekanan hidrolik, sistem angkutan, dan stabilisasi pertahanan panas tubuh.
2.      Sifat air yang penting bagi tubuhan diantaranya:
·         Berbentuk cair pada suhu kamar.
·         Panas jenis air yang relatif besar.
·         Mengembang pada waktu membeku.
·         Viskoditas
·         Adhesi dan kohesi
·         Panas laten penguapan dan pencairan(pelumeran)
3. manfaat air agi tumbuhan adalah berperan dalam proses penyerbukan, perkecabahan dan asimilasi.
4.  Bila tubuhan kekurangan air makan dilihat tumbuhan menguning, layu, bahkan bisa mati.
3.2. Saran
Untuk pemakalah selanjutnya, diharapkan lebih mengupas lebih dalam tafsir dan juga korelasi terhadap teori ilmu biologi, sehingga bahasan akan lebih dala dan lebih mengena pada materi.



Daftar pustaka
‘Ulwan, Taufik. 2010. Ketika Allah Memperlihatkan Kuasanya. Jakarta: Al-Mahira
Dwijoseputro, D. 1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.
Lovaless, A. R. 1983. Prisip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropis 1. Jakarta: Gramedia
Mahendra, fidi. 2008. The Secret of Water(Mukjizat Air dalam Al-Qur’an). Yogyakarta: Mutiara Media
Rahman, Afzalur. 2000. Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Popular posts from this blog

Makalah Kelas Osteichthyes

Makalah Anatomi Bunga

Makalah Etnobotani Pemanfaatan Tanaman sebagai Sandang